FLORES TIMUR, iNewsSumba.id – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, selama dua hari tanpa henti mengakibatkan satu-satunya akses jalan penghubung dari 13 desa di Kecamatan Tanjung Bunga menuju Kota Larantuka putus total.
Putusnya akses jalan ini disebabkan oleh ambruknya sebuah gorong-gorong di Desa Ratu Lodong yang tak mampu menahan derasnya banjir dari puncak gunung. Akibatnya, ribuan warga di 13 desa kini terisolasi dan kesulitan mendapatkan pasokan makanan serta kebutuhan pokok lainnya.
Menghadapi situasi darurat ini, warga setempat bersama pihak kepolisian dan TNI berupaya membangun jembatan darurat dari kayu agar bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Namun, kendaraan roda empat masih belum bisa melintas, sehingga distribusi logistik terhambat.
Camat Tanjung Bunga, Dionisius Aliandu, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk segera membangun jembatan darurat sebagai solusi sementara.
"Kami berharap pemerintah segera turun tangan karena jalan ini merupakan satu-satunya akses utama warga, terutama dalam menunjang perekonomian," ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas II NTT memperkirakan hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang masih akan berlangsung hingga Februari 2025. Warga dihimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati saat melewati jalur yang rawan banjir dan longsor.
Hingga saat ini, situasi di lokasi masih belum membaik, dan jika akses jalan tidak segera diperbaiki, warga di 13 desa dikhawatirkan mengalami kelangkaan pangan dalam waktu dekat.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu