JAKARTA, iNewsSumba.id - KH Nasaruddin Umar, telah dilantik Presiden RI Prabowo Subianto sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Merah Putih, Senin (21/10/2024) siang kemarin. Imam Besar Masjid Istiqlal itupun meminta dia kepada seluruh rakyat Indonesia agar bisa lebih tenang, sejuk dan damai melalui kinerjanya dalam Kementerian Agama.
“Kami mohon doa kepada seluruh masyarakat agar melalui Kementerian Agama, masyarakat kita bisa lebih tenang, bisa lebih sejuk, bisa lebih damai sambil membangun peradaban dan membangun masa depan bangsa yang lebih kokoh, lebih konstruktif,” tandas KH Nasaruddin Umar yang sejak lama dikenal miliki pengetahuan agama yang mumpuni, juga punya pengalaman dalam bidang pendidikan dan dialog antar agama itu.
Menarik untuk dikenang bagaimana sambutan KH Nasaruddin Umar pada Paus Fransiskus saat mengunjugi Masjid Istiqlal pada Kamis (5/9/2024) lalu. Pimpinan tertinggi Umat Katholik yang berkedudukan di Vatikan itu juga melihat terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Katedral. Sebuah lokasi yang menyimbolkan toleransi antara umat kedua agama itu di Indonesia.
Yang kian menarik KH Nasaruddin Umar bahkan sempat mencium kening Paus Fransiskus setelah sebelumnya dirinya diciumi tangannya oleh Sri Paus. Momen yang kemudian disorot oleh media dalam dan luar negeri, karena menunjukkan kehangatan antara sesame tokoh agama besar di dunia itu. Bisa jadi, saat itu keduanya saling mendoakan kebahagiaan dan rahmat serta kemurahan Tuhan untuk kerja dan niatan baik keduanya.
Mingggu (20/10/2024) malam nama KH Nasaruddin Umar dibacakan Presiden RI Prabowo Subianto sebagai Menteri Agama pilihannya. Dan Senin (21/10/2024) siangnya, dilantik sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Merah Putih bersama 47 nama lainnya yang juga dipercayakan sebagai pembantu Presiden itu.
Untuk diketahui, KH Nasaruddin Umar merupakan seorang Profesor dan juga Doktor adalah Putera Indonesia asal perkampungan Ujung, Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, yang lahir pada tahun 1959. Pendidikan tingginya ditempuh di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Ujung Pandang (saat ini Makassar) pada 1980-an.
KH Nasaruddin Umar kemudian lanjutkan menimba ilmu di IAIN/UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta dan mendapatkan gelar magister (1992) serta doktor, dengan predikat terbaik (1998). Ia menulis disertasi tentang Perspektif Gender dalam Alquran, dan dinobatkan sebagai alumni terbaik oleh UIN Syarif Hidayatullah. Bahkan dalam studinya ini, menjadi salah satu mahasiswa tamu di Universitas McGill, Montreal, Kanada (1993-1994), Universitas Leiden, Belanda (1994-1995), dan Universitas Sorbonne (1995).
Menteri Agama RI dalam Kabinet Merah Putih, KH Nasaruddin Umar - Foto : MPI
Paska mendapat gelar doktor, Nasaruddin Umar menjadi sarjana tamu di Shopia University, Tokyo (2001), School of Oriental and African Studies, University of London (2001-2002), Georgetown University, Washington DC (2003-2004) dan di Universitas Sorbonne Nouvelle-Paris III. Hingga kini, dirinya masih sebagai Guru Besar di UIN Syarif Hiyatullah, dan juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta.
Di Masjid terbesar di Asia Tenggara itu, KH Nasaruddin Umar terus lakukan kajian dan mendorong untuk sejumlah langkah dan program untuk memperkenalkan wajah Islam Indonesia yang santun, toleran, dan moderat.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu