KPK Pastikan akan Periksa Duet Kaesang dan Bobby Terkait Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi

JAKARTA, iNewsSumba.id – Dugaan gratifikasi yang melibatkan Kaesang Pangareb dan Bobby Nasution ternyata masih jadi bidikan KPK. Keduanya dipastikan akan diperiksa Lembaga anti rasuah itu.

Namawi Pomolao, selaku Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan hal itu Ketika dikonfirmasi wartawan di Gedung Merah Putih, Rabu (11/9/2024)

Baca Juga

Didatangi KPK dan Bapenda Terkait Permasalahan Pajak, ini Penjelasan Manajemen PT MSM

"Iya pasti, cuma apakah harus dipanggil duluan atau belakangan itu bisa dilihat nanti," tandas Nawawi.

Perihal waktu untuk dilakukan klarifikasi pada Putera bungsu dan menantu Prisiden Jokowi itu, belum bisa dipastikan oleh Nawawi. Kendati demikian, pihaknya memastikan laporan tersebut ditelaah oleh Direktorat Penerimaan Layanan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM). 

"Sampai saat ini masih terus dilakukan penelaahan," timpal Nawawi.

Baca Juga

KPK Deteksi Kebocoran Pendapatan Daerah di Labuan Bajo, Dorong Penertiban Pajak Daerah

Terkait persoalan itu, Presiden Jokowi juga telah buka suara. Sosok yang akan digantikan Prabowo pada Oktober mendatang itu menekankan bahwa di mata hukum semua warga negara sama.

"Ya semua warga negara sama di mata hukum ya itu aja," kata Jokowi di Stadion GBK, Jakarta, Selasa (10/9/2024) lalu.

Jika Jokowi selaku Presiden dan Bapak dari Kaesang telah buka suara, tidak demikian halnya dengan Kaesang. Figur yang awalnya dikenal selain sebagai Putera bungsu Jokowi juga pengusaha muda kuliner ‘Sang Pisang’ itu berlalu begitu saja tanpa memberikan statemen, ketika ditanyai wartawan perihal jet pribadi.

Baca Juga

KPK Pantau Pembangunan Tambak Udang Modern di Sumba Timur

Kaesang yang juga Ketua Umum PSI itu enggan menjawab saat ditanya. Dirinya hanya pamit untuk pulang usai rapat di Kantor DPP PSI. 

"Aku izin balik dulu ya, makasih semua, sehat-sehat ya," kata Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2024) lalu menaiki mobilnya tanpa menurunkan kaca dan meninggalkan kantor DPP PSI.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu