SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Zulkarnaen yang merupakan mantan Kepala Bulog (Kabulog) Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, dikabarkan sejumlah media di NTT jalani pemeriksaan intensif dan marathon oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT. Jerat hukum untuk perbuatannya bersama para kroninya nampak telah menganga, paling tidak hal itu terindikasi dari pengembalian uang tunai senilai Rp250 juta pada penyidik Kamis (16/5/2024) lalu.
Dikutip dari sejumlah media regional NTT disebutkan uang senilai Rp250 juta itu diperoleh Zulkarnaen dari Asisten Manager SCCP, Rizky Kaseh. Oknum terakhir mendapat uang itu dari pengadaan Beras Premium Fiktif.
"Iya benar. Kepala Perum Bulog Cabang Waingapu, Zulkarnaen mengembalikan uang senilai Rp250 juta kepada penyidik. Uang itu merupakan hasil dari pengadaan Beras Premium Fiktif yang diterima dari Rizky Kaseh," tegas Kasie Penyidikan Kejati NTT, Salesius Guntur, Jumat (17/5/2024) pada wartawan.
Masih urai Salesius, Zulkarnaen cs dalam memuluskan aksinya menggunakan dokumen fiktif, untuk memenuhi persyaratan pengadaan beras premium yang ditetapkan Perum Bulog pusat tahun 2023 sebanyak 700 ton.
"Pembuatan dokumen fiktif oleh Rizky Kaseh berdasarkan persetujuan Kepala Perum Bulog Cabang Waingapu, Zulkarnaen untuk penuhi persyaratan Perum Bulog Pusat tahun 2023 sebanyak 700 ton," beber Selesius.
Sosok Rizky Kaseh, mencatut nama UD Varia Usaha milik Febriansyah Abdul Rahman sebagai suplayer dalam dokumen dan semuanya itu sepengetahuan dan disetujui Zulkarnaen, dengan disertakan 2 nomor rekening bank milik orang lain. Domuken abal-abal itu berhasil 7 kali mencairkan anggaran pengadaan Beras Premium.
“Dari 7 kali pengadaan beras premium, diketahui 6 kali pengadaan itu fiktif. Hanya satu kali pengadaan yang real, dan itu melalui CV Sumber Makmur Blora sebanyak 90 ton dengan total dana Rp 1.035.000.000 pada periode tahun 2023-2024. Dokumen yang diajukan ke Bulog Pusat sebagai syarat pencarian anggaran pengadaan beras premium semuanya fiktif, seperti laporan pemeriksaan kualitas beras, dokumen penerimaan barang juga direkayasa. Berasnya pun merupakan beras medium di gudang Bulog yang hanya diganti kemasan beras premium,” papar Selesius.
Zulkarnaen, mantan pimpinan Bulog Waingapu, ketika coba dikonfirmasi Kamis (16/5/2024) malam lalu via WA tidak memberikan respon. Padahal figurnya saat bertugas di Waingapu tergolong cukup responsif ketika dihubungi atau menghubungi awak media.
Sementara itu, hingga kini sejumlah RPK mitra Bulog di Waingapu, mengakui tidak lagi mendapatkan pasokan. Ada yang menyatakan pasokan dari Bulog terakhir diterima Januari 2024, ada juga yang menyatakan Februari 2024.
“Kami terakhir dipasok Bulog sebanyak 200 zak masing-masing kemasan 5 kilogram atau total 1 ton pada 4 Februari 2024 lalu. Sampai sekarang tidak pernah lagi, kasihan juga banyak orang datang tanya beras tapi pulang kosong,” jelas Denny Sinatra, RPK Graha Mandiri yang terletak di areal Pasar Inpres Matawai, Kota Waingapu ketika dikonfirmasi, Rabu (15/5/2024) petang lalu.
”Kalau kami baru 2 kali diantar, terakhir bulan Januari lalu. Hanya 2 ton juga. Setelah itu sampai sekarang tidak pernah lagi. Padahal saya layani warga di kelurahan Kambaniru, Mauhau dan sekitarnya. Nih plang RPK juga masih terpajang,” ungkap Teddy Elim, pemilik Toko Megah Perkasa yang sejak Januari 2024 lalu dijadikan RPK Bulog ketegori ritel modern itu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu