SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id - Guru Penggerak bertekad menjadi sosok yang bermanfaat dalam peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Sumba Timur, NTT. Spirit itu mengemuka dalam momen Panen Hasil Belajar, Lokakarya Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan 9 yang dihelat di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi, Kota Waingapu, Kamis (25/4/2024) hingga Jumat (26/4/2024) lalu.
Sebanyak 78 calon guru penggerak berpadu dengan guru penggerak yang telah dikukuhkan sebelumnya itu, menegaskan sikapnya bersama Pemkab Sumba Timur sebagai bentuk kepedulian dalam upaya untuk peningkatan kualitas pendidikan. Bupati Sumba Timur yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Setda, Lu Pelindima, menekankan pentingnya guru dalam membentuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas sedari dini.
“Ada sejumlah proses yang harus dilalui bagi Bapak dan Ibu guru kemudian mendapat predikat guru penggerak. Karena itu selain patut disyukuri tentunya harus memberi warna dalam karya dan pengabdiannya dimanapun ditempatkan,” tandas Lu Pelindima dalam sambutannya.
Ditekankan Lu Pelindima, guru penggerak di masa kini dan mendatang menjadi salah satu tokoh utama dalam sebuah lembaga pendidikan. Karena sebut dia, Kepala Sekolah kini tidak lagi bisa diangkat atau ditunjuk begitu saja namun salah satu syaratnya adalah harus pernah mendapatkan pelatihan guru penggerak.
“Hari ini tidak lagi kita tunjuk-tunjuk saja orang untuk jadi Kepala Sekolah atau menjadi pengawas ataupun koordinator pengawas tapi ada sejumlah persyaratannnya yang salah satunya harus ikut pelatihan guru penggerak,” tegasnya.
Sebelumnya, Erwin Pasande, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sumba Timur menyatakan tajuk Lokakarya berupa Panen Hasil Belajar semoga benar adanya. Hal itu dimaksudnya bahwa benar-benar telah melalui proses dan tidak tiba-tiba panen. Dirinya juga memberikan penekanan dan harapan senada dengan Sixta Oktaviana, perwakilan dari Balai Guru Penggerak Propinsi NTT terkait pada para maupun calon guru penggerak.
“Guru Penggerak diharapkan ke depan untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang betul-betul mengaplikasikan kurikulum merdeka yang sementara kita masifkan sebagai kurikulum nasional. Menjadi sebuah tantangan untuk Sumba Timur dimana total guru penggerak kita masih baru 107 orang untuk tingkat TK sampai dengan SMA dan SMK,” paparnya.
Sejumlah calon guru penggerak menampilkan aneka kreasi secara langsung dipanggung juga melalui sejumlah stand. Para guru dengan ramah menyambut dan menjelaskan sejumlah program - Foto Kolase : iNewsSumba.id
Maria Maryati Yiwa, salah satu calon guru penggerak yang selama ini mengabdi di SDN Laikambela, Desa Tanarara, Kecamatan Lewa, kepada iNews.id disela-sela lokakarya menuturkan proses yang dilaluinya. Diakuinya ada banyak tantangan yang dihadapi, salah satunya jarak kediamannya dengan sekolah yang dirasakan cukup jauh. Namun demikian, dirinya tetap berupaya maksimal untuk bisa mengabdi dan lalui segala proses selama 6 bulan untuk mencapai tahapan menjadi calon guru penggerak.
“Banyak dukungan dari rekan guru, pimpinan sekolah juga tentunya murid-murid terkasih dan para orang tua atau wali murid. Yang juga tidak bisa ditepikan adalah peran pemerintah melalui instansi terkait,” tukas Maria Maryati yang masih berstatus guru honorer komite itu.
Bonefasius Sambo, Calon Guru Penggerak angkatan 9 menjelaskan ada 2 kegiatan yang dilaksanakan dalam Lokakarya 7 ini. Dimana pada hari pertama dilaksanakan Lokakarya dan hari keduanya panen hasil dari program pendidikan guru penggerak.
“Kegiatan ini kalau saya bahasakan sebagai manifesto dari seluruh kegiatan awal hingga akhir yang kami laksanakan dan ikuti. Jadi bagaimana, guru-guru itu menunjukkan pemahamannya, karyanya, yang kemudian ditampilkan secara garis besar dalam kegiatan hari ini,” ungkap Bonefasius yang juga koordinator Calon Guru Penggerak angkatan 9 Sumba Timur itu.
Bonefasius Sambo selaku Koordinator Calon Guru Penggerak angkatan 9 Sumba Timur didampingi Maria Maryati Yiwa, calon guru penggerak jelaskan harapan dan sejumlah paparan program kreasi para calon guru penggerak-Foto Kolase : iNewsSumba.id
“Kita akan berupaya mengimplementasikan nilai dan kompetensi guru penggerak itu seperti apa dalam memberikan perubahan atau berdampak positif pada ekosistem pendidikan di Sumba Timur,” timpal Bonefasius ketika ditanya perihal apa yang akan diberikannya pada Sumba Timur paska dikukuhkan sebagai guru penggerak.
Disaksikan saat itu, sejumlah kreasi dan inovasi dari para guru yang merupakan calon guru penggerak dipresentasikan di atas panggung dihadapan perwakilan Pemkab dan Dinas Pendidikan Sumba Timur. Tidak hanya itu, juga dipresentasikan dihadapan para tamu undangan yang terdiri dari para kepala sekolah, koordinator pengawas dan pengawas. Selain itu juga ditampilkan dalam bentuk pajangan dilengkapi dengan narasi lisan dan tulisan dari para calon guru penggerak di sejumlah stand yang ada.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu