SIKKA, iNewsSumba.id – Sekolahnya tak terjangkau jaringan internet, 18 siswa dan siswi kelas 8 SMP Negeri Henga di Desa Henga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT harus mengikuti pengenalan alat dan model ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di atas bukit. Adalah Bukit Tobi Kulubelek yang menjadi lokasi ujian dimaksud.
Untuk menuju ke lokasi Bukit Tobi Kulubelek, 18 siswa dan siswi harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer dari sekolahnya. Dengan didampingi sejumlah guru, mereka melaksanakan ANBK di bawah tenda darurat yang terbuat dari bambu dan daun kelapa. Bangunan inipun merupakan hasil swadaya orang tua siswa dan siswi.
Silvina Sinta, Kepala SMPN Henga mengatakan, kegiatan itu terpaksa dilakukan karena ketiadaan sinyal internet di lokasi sekolah.
“Hari ini kita latihan seperti pengenalan alat dan model menjelang ujian, dan kita lakukan di atas bukit ini karena di sekolah tidak ada jaringan internet,” jelas Silvina.
Selain itu, jelas Silvina lebih lanjut, para pelajar juga kesulitan mengoperasikan Komputer. Hal itu karena komputer bantuan dari pemerintah baru saja tiba di sekolah mereka.
“Komputer juga belum lama tiba di sekolah kami, setelah ada siswa juga masih sulit untuk operasikannya. Selain itu tidak ada jaringan internet. Langkah ke bukit ini harus kami lakukan,” imbuhnya.
Para pelajar dan guru SMP Negeri Henga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT harus mengikuti pengenalan alat dan model ujian ANBK di atas bukit karena di sekolahnya tak terjangkau jaringan dan sinyal internet - Foto : Joni Nura/iNewsSumba.id
Mewakili harapan para pelajar, Agnes Bunga meminta pada pemerintah untuk membangun tower di desa mereka. Sehingga internet bisa dapat dinikmati dan dipergunakan para siswa tanpa harus naik ke bukit seperti saat ini. Apalagi tentu akan sangat menyulitkan jika nanti akan dilaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada 20 – 21 September 2023 mendatang.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu