get app
inews
Aa Read Next : Melalui Karya Seni, Gotong Royong untuk Flobamoratas Tunjukkan Peduli Alam dan Iklim

Industri Kreatif Hingga Perkapalan Tidaklah Asing Bagi Indonesia, Paling Tidak Sejak Jaman Majapahit

Selasa, 22 November 2022 | 10:23 WIB
header img
Ilustrasi Kapal perang Majapahit dan Patih Gajah Mada - Foto : Istimewa

SURABAYA, iNewsSumba.id – Kini terus digalakan pertumbuhan ekonomi lewat industri kreatif. Sektor ini dinilai lebih mampu hadapi krisis. Namun tahukah anda bahwa industri kreatif bahkan industri perkapalan tidaklah asing bagi Indonesia, bahkan nenek moyang kita paling tidak di wilayah kekuasan Kerajaan Majapahit di masa silam sudah dikenal dunia untuk aneka hasil industrinya.

Dimasa jayanya tidak ada negara lain yang tidak gentar dengan balatentara dan armada laut Majapahit. Armadanya menggetarkan hati setiap pemimpin di kawasan Nusantara bahkan disekitarnya. Apalagi jika digandengkan dengan ketokohan patih Gajah Mada.

Kala itu masyrakat bahkan sudah bisa dikelompokan dalam beberapa bagian, mulai dari petani, pedagang, hingga kelompok masyarakat industri. Informasi seputar pengelompokan itu bukan hanya isapan jempol atau manis dibibir semata namun secara gamblang ditemukan dalam prasasti-prasasti.

Dikutip dari buku "700 Tahun Majapahit: Suatu Bunga Rampai", ada 19 prasasti yang menggambarkannya, seperti Prasasti Ayan Teas 890 M, Prasasti Taji 891 M, Prasasti Watu Kura 892 M, Prasasti Kembang Arum 892 M, Prasasti Wukajana 908 M, Prasasti Barsahan 908 M, hingga Prasasti Kambang Putih, menjelaskan bagaimana informasi mengenai kelompok masyarakat industri.

Dalam ragam prasasti itu secara gamblang disebutkan pengelolaan industri yang terbagai dalam beberapa jenis. Mulai dari yang terkait dengan kebutuhan dapur rumah tangga seperti garam, gula, tebu, minyak, minuman arang (untuk bahan bakar), dan bahan makan lainnya.

Khusus sektor ekonomi kreatif,  adanya industri kerajinan denagn tumbuhnya kelompok pengrajin juga diceritakan. Dimana ada kelompok pengrajin antara manghapu yang menghasilkan kapur, magawai payun wlu menghasilkan payung bulat, makajang menghasilkan kajang, magawai kisi menghasilkan keranjang dari daun palem atau juga dapat berarti pembuat alat tenun. Kemudian ada manganamanam menghasilkan barang anyam-anyaman, mandyun menghasilkan periuk dari tembaga, manlakha menghasilkan lak atau perekat, makala manuk menghasilkan jerat atau burung, mamesandun manuk menghasilkan alat penangkap burung.

 

Yang juga menjadi catatan walaupun tidak jelas tahun pastinya terdapat di Prasasti Madhwapura. Dimana dituliskan adanya masyarakat yang bekerja di sektor industri penghasil pakaian atau yang disebut abhasana. Juga acaraki menghasilkan jamu, tundan menghasilkan perahu beratap, lurungan (minyak jarak), kletik (minyak kelapa), acadar menghasilkan cadar, amaranggi yang menghasilkan pewarna pakaian, dan beberapa barang hasil dari para pande.

Yang hingga kini masih terus bertahan dan menjadi hasil industri yang bernilai tinggi adalah kerajian tembikar, gerabah dan keramik. Bahkan di Trowulan, Mojokerto saat proses ekskavasi dahulu juga menemukan banyaknya gerabah-gerabah berbagai jenis, bentuk, maupun ukuran. Sebenarnya tembikar termasuk dalam jenis keramik. Keramik sendiri merupakan semua barang yang terbuat tanah liat bakar. Namun pada pengelompokan berdasarkan tipenya juga ternyata berbeda. 

Khusus untuk tembikar dikasifikasikan dalam 3 jenis berdasarkan proses pembuatannya yakni tembikar (earthnware), batuan (stonware), dan porselin (porcelain). Tembikar sendiri merupakan keramik yang dibakar dengan suhu 350-1.000 derajat celsius, berbahan dasar tanah liat yang mengandung banyak campuran lain.

Industri logam Majapahit  juga menjadi salah satu sektor industri yang dikenal kualitasnya dijamannya. Prasasti Madhwapura menggambarkan juga bagaimana beberapa matapencaharian masyarakat sebagai pande.  Beberapa di antaranya appandai wsi (pandai besi), apandai dadap (pandai perisai), apandai mas (pandai emas), apandai salaka (pandai selaka). Kemudian appandai tamwra (pandai tembaga), apandai singya-singyan (pandai membuat benda tajam), dan apandai dang (pembuat alat masak).

Artikel ini telah tayang di jatim.inews.id dengan judul " Sektor Industri Berkembang Pesat di Masa Majapahit, dari Pembuatan Kapal hingga Pakaian "

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Berita iNews Sumba di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut