get app
inews
Aa Read Next : Jangan Lewatkan, Besok di Kota Waingapu Ada Karnaval Selebrasi Paskah Oikumene

Pordasi Sumba Timur Sesalkan Pengusiran Pengurusnya oleh Kadis Peternakan

Jum'at, 11 November 2022 | 21:16 WIB
header img
Akis beres - beres beberaoa atribut Pordasi di lapangan pacuan kuda selepas insiden 'pengusiran' yang disebut dilakukan oleh Kadis Peternakan Sumba Timur - Foto : Dion Umbu Ana Lodu

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Pengurus Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) cabang Sumba Timur menyesalkan insiden pengusiran yang dilakukan oleh Kepala Dinas (Kadis) Peternakan setempat pada Armin Hamanay, bendahara Pordasi di lapangan pacuan kuda Rihi Eti, Kamis (10/11/2022) siang kemarin. Hal itu diungkapkan Felix Wongkar, ketua Pordasi setempat pada wartawan di kediamannya, Jumat (11/11/2022).

Felix yang saat itu didampingi Armin Hamanay menyatakan insiden pengusiran itu dengan sendirinya membuat Pordasi Sumba Timur tidak lagi miliki kewenangan sehubungan dengan kepanitiaan ataupun hal lainnya dalam penyelenggaran pacuan kuda Bupati Cup.

“Sehubungan dengan peristiwa kemarin, kami selaku pengurus Pordasi sangat menyesalkan. Sehubungan dengan itu kami tegaskan bahwa even pacuan kuda Bupati Cup yang rencananya akan dilaksanakan 16 sampai 26 November mendatang bukan merupakan kewenangan kami Pordasi karena telah diambil alih oleh Dinas Peternakan Sumba Timur,” papar Felix.

Felix dalam kesempatan itu menyatakan, pihaknya memang telah memberikan rekomendasi untuk pelaksanaan even dimaksud. Namun demikian kata dia, sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Pordasi tetap harus dilibatkan dalam kepanitiaan. Sayangnya, keterlibatan itu justru gugur oleh insiden ‘pengusiran’ terhadap bendahara dan petugas pendukung lainnya di tengah pelaksanaan pendaftaran kuda peserta pacuan.

“Sekalipun sudah diberikan rekomendasi, orang Pordasi tetap harus dilibatkan. Karena mereka lebih menguasai aturan – aturan mengenai pendaftaran kuda, pengukuran kuda dan sebagainya,” tegas Felix diamini Armin.

Peraturan pacuan kuda Pordasi, lanjut Felix sudah menunjuk komisi pacuan yang membentuk dewan steward untuk mengukur dan mendaftar kuda dan sebagainya.


Ketua Pordasi Sumba Timur, Felix Wonkar didampingi Armin Hamanay, selaku bendahara sesalkan insiden 'pengusiran'' yang dilakukan Kadis Peternakan - Foto : Dion Umbu Ana Lodu

 

 

Armin selaku bendahara Pordasi Sumba Timur pada kesempatan itu menceritakan insiden di lapangan pacuan kuda Rihi Eti, Kamis (10/11/2022) siang kemarin. Ia  saat itu bersama rekan – rekannya serta pegawai Dinas Peternakan tengah sibuk melakukan administrasi pendaftaran kuda peserta. Keterlibatan pihaknya itu bukan hal baru karena sejak lama hal itu berlaku dimana Pordasi selalu menjadi penanggung jawab seksi pendaftaran setiap lomba pacuan kuda.

“Sekitar jam 11 gitu pak Kadis Peternakan datang dan berdiri di samping saya dan langsung tanya, kau siapa, kau dari mana? Saya acuh saja karena saya pikirnya bukan omong dengan saya jadi tetap saya konsen dengan pendaftaran. Karena kalau saya salah dengar tentu salah isi pula di buku dan itu bisa salah semua nanti,” tutur Armin.

Tak sampai di situ, kejadian berlanjut dengan kembalinya pertanyaan serupa dilontarkan Kadis Peternakan. Pertanyaan yang oleh Armin kemudian direspon, karena sebelumnya merasa pertanyaan pertama bukan ditujukan padanya.

“Pak Kadis peternakan omong ulang lagi, kau siapa dan dari mana? Saya balik dan bertanya Bapak omong dengan saya? Jawab pak Kadis iyaa, kamu dari mana? Lantas saya jawab kalau bapak tanya saya, saya dari Pordasi, kami dari Pordasi,” lanjut Armin.

Percakapan kemudian terus berlangsung di mana Kadis Peternakan kembali mempertanyakan dua rekan Armin yang ada saat itu. Yang kemudian dijelaskan bahwa dua rekannya itu adalah pencatat kupon tanda pendaftaran serta menerima uang biaya pendaftaran kuda.

 

Lebih lanjut Armin menjelaskan, jawaban yang diberikannya pada Kadis Peternakan dijawab dengan penegasan oleh Kadis bahwa yang terlibat dan miliki kewenangan dalam even itu hanyalah panitia. Dan sebagai Ketua Panitia Pelaksana, Kadis menegaskan agar seluruh uang pendaftaran diserahkan ke  bendaharanya.  

“Ya sudah, ini yang urus di sini hanya panitia. Saya selaku ketua panitia yang atur di sini. Ini yang urus semua panitia, nanti uangnya diserahkan ke bendaharanya kita, pak kadis bilang gitu ke rekan saya dua orang itu. Yang kemudian saya jawab yaa baik kalau pak yang mau urus silakan,” lanjut Armin.

Karena merasa tidak dianggap, Armin dan rekannya kemudian meninggalkan lokasi. Dia mengakui adanya pencopotan atribut atau bendera Pordasi dari lokasi. Hal itu dilakukan rekan – rekannya sebagai bentuk solidaritas karena di usir pulang dan tidak dianggap keberadaannya.

Yohanis Praing, Kepala Dinas Peternakan Sumba Timur yang coba dikonfirmasi wartawan via pesan WA –nya Kamis (10/11/2022) terkait pengambilalihan  hingga kini belum memberikan jawaban. Upaya untuk konfirmasi terus berlanjut hingga Jumat (11/11/2022) di kantor Dinas Peternakan, namun oleh stafnya dijelaskan Kadis sedang mengikuti asistensi anggaran di kantor Bupati.

Keberadaan Kadis Peternakan untuk mengikuti asistensi juga dibenarkan oleh Franky Ranggambani, asisten II Setda Sumba Timur. ‘’Iya pak kadis ada di dalam. Nanti sebentar selesai bisa dikonfirmasi,” tukasnya singkat.

Wartawan yang menunggu sejak pukul 12.50 hingga pukul 15.00 akhirnya harus diperhadapkan pada fakta di mana Kadis Peternakan telah pulang. Kuat dugaan pulangnya tidak melalui pintu depan kantor Bupati yang menjadi tempat para wartawan menunggunya.

 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Berita iNews Sumba di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut