get app
inews
Aa Read Next : Jangan Lewatkan, Besok di Kota Waingapu Ada Karnaval Selebrasi Paskah Oikumene

Warga Antusias Ikuti Proses Angkut & Arak Batu Kubur Megalith ke Praiyawang Rende

Rabu, 20 Juli 2022 | 10:00 WIB
header img
Batu kubur megalith berbobot kurang lebih 25 ton diarak warga menuju kampung Praiyawang Selasa (19/7/2022) Foto :inewsSumba.id

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id - Budaya megalithikum di Pulau Sumba umumnya dan Sumba Timur, NTT terkhususnya hingga kini bukan hanya sebatas peninggalan sejarah namun masih dipraktekkan. Kendati peralatan modern sudah membantu mobilisasi batuan karz khas Sumba itu. Di Kampung Praiyawang, Kecamatan Rindi, disebutkan telah hadir satu batu kubur megalith baru. Warga kampung dan sekitarnya antusias mengikuti prosesi ini.

Informasi yang dirangkum iNewsSumba.id dari sumber – sumber di lokasi menyebutkan, batu kubur itu telah tiba di Praiyawang, Selasa (19/7/2022) malam lalu. Batu itu sebut Indra, salah satu sumber informasi karena pihaknya membantu dalam proses pengamanan bersama jajaran Polsek Rindi itu, sejak awal rencana pengangkutan hingga tiba di tujuan jalani sejumlah proses atau ritual adat.

“Dua hari dua malam di perjalanan. Jadi malam tadi tiba di Praiyawang. Yang berat saat lewati mondu (kebun di pesisir sungai) karena tanahnya labil dan gembur,” jelas Indra.

Batu kubur megalith itu diperuntukan bagi makam Almarhum Umbu Tay Nggilidjuka. Figur yang merupakan salah satu tokoh bangsawan dari Kampung Praiyawang, ayah kandung dari Umbu Lili Pekuwali, mantan Wakil Bupati Sumba Timur.

“ Batu ini kurang lebih berbobot 25 ton. Lebarnya 2,7 meter, panjang 6 meter dan tinggi 1,5 meter. Diangkut atau diambil dari wilayah kampung Watungguling, masih dalam kawasan desa Rindi,” jelas Umbu Lili Pekuwali yang dihubungi media ini via gawainya Rabu (20/7/2022) siang lalu.

Lebih lanjut Umbu Lili menuturkan, pengangkutan batu kubur ini adalah bentuk pelestarian budaya juga sekaligus menjalankan amanat almarhum Bapaknya juga kesepakatan keluarga.

“Bapak dulu meninggal di masa pandemi Covid – 19 masih tinggi. Bapak meninggal karena sakit juga tekonfirmasi positif Covid – 19. Hal itu yang membuat Bapak dikuburkan di pemakaman korban Covid di kilometer 7. Tidak banyak yang tahu dan juga yang hadir saat itu karena kondisinya memang tidak memungkinkan,” imbuh Umbu Lili.

Rencana pemindahan dan pemakaman secara adat Sumba Timur, sebut Umbu Lili Pekuwali masih akan kembali dimusyawarahkan oleh keluarga besatnya. Adapun almarhum Bapaknya meninggal pada 6 April 2021 silam.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Berita iNews Sumba di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut