Operasi Zebra Turangga 2025 di Sumba Timur: Tanpa Tilang, Polisi Fokus Humanis, Tekan Fatalitas Laka

Dion. Umbu Ana Lodu
Kapolres Sumba Timur AKBP Gede Harimbawa, Kasat Lantas Iptu Rahmat Agus Ibrahim paparkan hasil operasi Zebra Turangga 2025-Foto Kolase: Dion Umbu Ana Lodu/iStock

WAINGAPU, iNewsSumba.id—Operasi Zebra Turangga 2025 di Sumba Timur selama dua pekan dengan pendekatan yang berbeda. Kepolisian tak lagi mengandalkan penindakan sebagai wajah utama operasi, tetapi mengedepankan cara humanis, persuasif, dan intensitas kehadiran polisi di titik rawan kecelakaan.

Kapolres Sumba Timur AKBP Gede Harimbawa melalui Kasat Lantas Iptu Rahmat Agus Ibrahim, Senin (24/11/2025) menjelaskan bahwa operasi yang digelar serentak se-Indonesia sejak 17 hingga 30 November 2025 ini bertujuan memastikan keselamatan dan ketertiban lalu lintas tetap terjaga menjelang Natal dan Tahun Baru. Dalam kurun 17–23 November, Polres Sumba Timur mencatat nihil penilangan.

Sebaliknya, aparat memberikan 59 teguran kepada pengendara roda dua dan empat. Sebagian besar pelanggaran terkait penggunaan helm, kelengkapan surat kendaraan, dan kondisi kendaraan yang tidak laik jalan. “Kami mengutamakan edukasi, bukan sekadar penindakan,” tegas Iptu Rahmat.

Meski demikian, sebuah kecelakaan tunggal yang menelan satu korban meninggal dunia masih menjadi catatan pahit. Peristiwa itu menjadi pengingat bahwa pelanggaran sekecil apa pun dapat berujung fatal di jalan raya. Kerugian material ditaksir mencapai Rp2 juta.

Operasi Zebra kali ini membawa sejumlah pendekatan baru. Satlantas meningkatkan patroli berdasarkan peta kerawanan, menghadirkan polisi lalu lintas di jam sibuk, dan merangkul komunitas ojek online untuk membantu menyampaikan pesan keselamatan berkendara.

Polres Sumba Timur juga menggandeng stakeholder lain melalui rakor lalu lintas, menggencarkan sosialisasi ke PAUD, SMA hingga universitas, serta menyelenggarakan pelatihan P3D bagi pengemudi ojol. Semua dirancang demi menekan angka kecelakaan yang cenderung meningkat menjelang akhir tahun.

Rahmat menegaskan bahwa seluruh kegiatan operasi harus dilaksanakan tanpa tindakan yang mencederai etika maupun disiplin anggota. “Kami wajib menghindari tindakan yang berpotensi merusak kepercayaan publik,” ujarnya.

Ia menambahkan, masyarakat justru memberi respons positif ketika polisi hadir secara humanis di lapangan. “Taatilah aturan lalu lintas. Jadikan jalan raya sebagai ruang yang aman, nyaman, dan selamat,” pesan Kasatlantas.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network