Asyad Saleh, tokoh masyarakat Salura, menuturkan prosesi ini sudah dijalankan sejak dahulu. “Ini adalah tradisi leluhur. Wajib bagi siapa pun yang pertama kali datang. Adat ini menjaga identitas kami sebagai orang Salura,” ungkapnya.
Kapolres sendiri mengaku bangga bisa menyatu dengan tradisi tersebut. Ia menekankan pentingnya melestarikan kearifan lokal. “Inilah jati diri bangsa kita. Budaya harus dijaga, sebab itu kekuatan besar yang tak bisa digantikan,” tuturnya.
Kunjungan itu akhirnya bukan hanya agenda pengawasan keamanan, tetapi juga menjadi jembatan budaya antara aparat negara dan masyarakat di wilayah terdepan Nusantara.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait