“Kalau wisatanya hidup,semua sektor akan hidup,dan itu akan banyak tenaga produktif yang bisa terlibat dan dilibatkan, pada akhirnya bisa menunjang ekonomi baik bagi diri juga keluarga bahkan daerah,” paparnya.
“Wisata itu ibarat menanam sekali tapi panen seterusnya,” ujarnya lagi sembari memastikan dirinya akan terus maksimalkan potensi dan tenaganya agar spot Palindi Piarakuku bisa terus beri warga dalam dunia pariwisata Sumba Timur.
Adapun sejak kembali ditata dan dibuka lagi, destinasi wisata ini rata-rata didatangi pengunjung 100 orang/harinya. Lokasi ini juga terus dijaga keasrian dan kebersihannya oleh pengelola guna kenyaman pengunjung. Cukup dengan mengisi buku tamu dan biaya masuk Rp5 ribu/ orang, pesona khasnya bisa dinimati.
Terowongan yang bisa dijadikan lokasi siata di sekitar Spot Palindi Piarakuku - Foto : YT Sumba Drone
Optimisme yang terus dinyalakan oleh Ama Ukir itu juga mendapatkan apresiasi dari Ida Bagus Putu Punia. Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Sumba Timur ini mengungkapkannya saat ditemui iNews.id, Jumat (17/1/2025) siang lalu.
“Yaa kami terus berikan dampingan juga tentunya motivasi pada Ama dalam mengembangkan lokasi wisata Bukit Piarakuku yang dirintisnya. Bahkan lokasi wisata penunjang lainnya yang dia kembangkan dan promosikan yakni terowongan, Hutan Cinta dan air terjun di sekitar Piarakuku itu,” urai Putu Punia.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait
