Hebat, Koperasi Besar di Indonesia ini Tingkatkan Akurasi Pinjaman dengan Optimalkan Teknologi AI

MAUMERE, iNewsSumba.id-Salah satu koperasi simpan pinjam terbesar di Indonesia kembali mencuri perhatian dengan gebrakan digital terbarunya. Lewat kerja sama strategis dengan platform teknologi keuangan Kocek, koperasi kredit (Kopdit) Pintu Air resmi mengadopsi sistem analisis berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mempercepat dan mempermudah proses pinjaman bagi para anggotanya.

Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano, menjelaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari transformasi menyeluruh dalam upaya meningkatkan pelayanan dan efisiensi manajemen risiko.

Baca Juga

Rayakan HUT ke-30, KSP Kopdit Pintu Air Berbagi Kasih di Panti Dymphna

“Integrasi aplikasi ini memungkinkan kami menilai profil keuangan anggota secara lebih komprehensif, cepat, dan akurat,” ujarnya usai penandatanganan nota kesepahaman dengan perwakilan Kocek, Kamis (5/6/2025) lalu.

Sistem digital yang digunakan tidak hanya membaca data dari dalam koperasi, tetapi juga menelusuri histori kredit, status pengajuan sebelumnya, alamat terkini, serta perilaku finansial digital dari berbagai sumber terpercaya. Ini akan menjadi standar baru dalam penilaian pinjaman di era digital.

Menurut Direktur Pemasaran Kocek, Wily Sanjaya, aktivasi sistem ini akan mulai berjalan pada awal Juni 2025. Ia memuji langkah cepat KSP Kopdit Pintu Air dalam merespons tantangan era digital.

“Masih banyak koperasi yang mengandalkan penilaian subjektif dari sesama anggota. Sistem ini hadir untuk menjawab kebutuhan akan transparansi dan akurasi berbasis data besar dan kecerdasan buatan,” ujarnya.

Dengan kekuatan lebih dari 435 ribu anggota yang tersebar di seluruh Indonesia serta total aset mencapai Rp2,2 triliun, KSP Kopdit Pintu Air kini memantapkan diri sebagai pionir dalam pemanfaatan teknologi untuk pelayanan keuangan yang adil, cepat, dan terpercaya.

Inisiatif ini tidak hanya mempercepat proses pemberian kredit, tapi juga menjaga keberlanjutan finansial koperasi melalui manajemen risiko yang lebih canggih.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu