get app
inews
Aa Text
Read Next : Lelaki Sepuh dan Perempuan Perkasa dari Kampung ini, Bertarung Sikapi Perubahan Iklim Sumba Timur_2

Bupati Sumba Timur Suarakan Perubahan Iklim: Koppesda Minta Semua Pihak Jangan Sekadar Retorika

Sabtu, 19 April 2025 | 09:27 WIB
header img
Hama belalang kembara pernah dan dikuatirkan akan tetap jadi momok warga. Kuat dugaan juga merupakan dampak perubahan iklim ekstrem. Insert : Pasangan ULP-YH, Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur saat ini - Foto Kolase: iNewssumba/ist

WAINGAPU, iNewsSumba.idPerubahan iklim bukan lagi isu global yang jauh dari kehidupan sehari-hari. Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, menyampaikan bahwa dampaknya sudah nyata dirasakan masyarakat lokal, terutama para petani dan warga pesisir. Dalam visinya untuk mewujudkan Sumba Timur yang Harmonis, Unggul, Mandiri, Berbudaya, dan Adil (HUMBA), ia menempatkan isu lingkungan sebagai prioritas utama.

“Kalau bicara perubahan iklim, sekarang bukan lagi sebatas wacana. Kita sudah merasakan langsung iklim yang tak menentu, naiknya muka air laut, dan bergesernya garis pantai hingga lebih dari seratus meter di beberapa wilayah,” ujar Umbu Lili di Waingapu, Senin (14/4/2025) malam lalu.

Sebagai pemimpin daerah, figur yang dikenal warga dengan sapaan ULP itu menekankan pentingnya edukasi sejak dini untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan.

“Pemahaman soal iklim harus dimulai dari bangku sekolah, bahkan dari kelas awal. Karakter dan kesadaran lingkungan harus dibentuk sejak anak-anak,” tegasnya.

Tak hanya mengandalkan kebijakan pemerintah, Bupati Sumba Timur juga membuka ruang kolaborasi. Ia menyambut baik inisiatif dari tokoh adat, perempuan, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam membangun kesadaran kolektif terhadap isu perubahan iklim.

“Langkah positif dari masyarakat, tokoh lokal, dan LSM akan kami dukung maksimal. Ini bisa menjadi contoh baik untuk wilayah lainnya,” imbuhnya.

Dalam periode kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Yonathan Hani, dwi tunggal yang kental dengan akronim ULP-YH itu telah merancang 13 program unggulan menuju tahun 2030, yang mana juga difokuskan pada pembangunan berkeadilan lingkungan dan penguatan hak masyarakat adat. Program-program ini mencakup pelestarian hutan, penataan tanah ulayat, hingga perlindungan perempuan dan anak.

Tidak ketinggalan, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur juga akan menindak tegas pelaku perusakan lingkungan dengan mengoptimalkan penegakan hukum melalui Perda dan Perbup.

Dengan kombinasi antara visi jangka panjang, kolaborasi lintas sektor, serta pendekatan berbasis pendidikan, Sumba Timur di bawah kepemimpinan Umbu Lili Pekuwali bersiap menjadi contoh daerah yang tangguh menghadapi perubahan iklim, bukan hanya bertahan, tapi juga tumbuh berkelanjutan.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Yayasan Koordinasi Pengkajian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam (Koppesda), Deni Karanggulimu, mengapresiasi langkah progresif Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur dalam membentuk karakter peduli lingkungan sejak usia dini. Ia menyebut pendekatan ini sebagai ide brilian yang selaras dengan upaya global menangani perubahan iklim.

Menurutnya, integrasi nilai-nilai lingkungan dan budaya lokal ke dalam kurikulum pendidikan dapat menanamkan kesadaran sejak usia emas, yakni 7-15 tahun.

“Pendidikan lingkungan tak harus dengan istilah rumit. Bisa dimulai dari hal sederhana seperti menanam pohon atau mengenalkan manfaat pupuk organik,” ujarnya.

Lebih jauh, Deni juga menyoroti pentingnya keberadaan dokumen Rencana Aksi Daerah Perubahan Iklim (RAD PI) untuk memastikan pembangunan di daerah tetap ramah lingkungan. Ia mengingatkan bahwa pembangunan harus jadi solusi, bukan justru memperparah dampak iklim ekstrem.

Terkait pengakuan terhadap masyarakat adat, Deni menyebut ini sebagai langkah penting dan harus ditindaklanjuti serius. “Pejabat daerah kita pun mayoritas berasal dari masyarakat adat. Sudah saatnya ada kepastian hak bagi mereka,” tegasnya.


Direktur Yayasan Koppesda, Deni Karanggulimu - Foto : istimewa
 

Ia juga mengapresiasi prioritas Bupati dalam perlindungan perempuan dan anak. Namun, Deni menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan dan eksploitasi agar ada efek jera di masyarakat. Ia menyesalkan banyak kasus sebelumnya hanya viral sesaat tanpa penyelesaian nyata.

“Sekarang saatnya semua pihak serius. Bukan sekadar retorika,” tutupnya.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut