Nasib Piche Kota: Pemuda Atambua yang Mencoba Kerasnya Ibu Kota, Siapa yang Tahu?

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id - Piche Kota atau Petrus Yohanes Debrito Armando Djaga Kota merupakan seorang kontestan Indonesian Idol season 13. Walau dia sudah tereliminasi dari Top 6 Indonesian Idol namun ia sudah menjadi idola baru pecinta musik di tanah air dari ajang pencarian bakat tersebut. 

Piche Kota juga meninggalkan banyak cerita terutama duetnya bersama Vanessa Zee saat membawakan lagu Kisah-Kasih di Sekolah.

Baca Juga

Bertemakan Dangdut : Akankah Piche dan Vanessa Bikin Baper Penggemarnya Malam Ini?

Belajar dari Piche Kota 

Setidaknya kita bisa belajar atau anak muda NTT bisa menjadikan Piche Kota sebagai inspirasi mereka dalam mewujudkan mimpi-mimpi atau impian mereka.

Guys… Piche Kota atau pria Kelahiran Atambua, 4 Februari 2002, adalah representasi anak muda NTT kebanyakan. Ia tampil apa adanya dengan dialek ala anak Timor pada umumnya.  Kalau teman-teman ikuti di kelas idol ia berinteraksi dengan logat Atambua. Namun sikap dan karakter yang homuris, ceria dan respect kepada semua orang ia diterima oleh teman-teman sesion-nya. 

Baca Juga

Malam Nanti Piche Kota Kembali Getarkan Panggung Spekta Indonesian Idol XIII, Ayo Vote Dukungan

Piche Kota dalam sudut pandang orang NTT dia termasuk good looking-lah walau bukan clean look meminjam istilah Vanessa Zee. Piche juga keren dan stylish. Walau penampilan apa adanya dan terkesan sederhana apakah kehidupan Piche seperti itu? 

Bapaknya Piche Kota merupakan  wakil ketua DPRD Kab. Belu. Ibunya seorang PNS aktif. Dari tampilan keluarganya (foto/video) yang wara-wiri di media sosial menunjukkan Piche dari keluarga berada. Namun dia dididik untuk hidup sederhana, beriman dan tidak boleh sombong.  

Bisa jadi, Piche diminta untuk berjuang dan berusaha keras untuk masa depannya. Kalau dia mau sombong bisa-bisa saja apalagi dia anak laki-laki tunggal dan anak bontot lagi. Kalau mau mental enak bisa minta sana, minta sini.

Baca Juga

Malam Ini Indonesian Idol Season XIII Kembali, Ayo Dukung Piche Kota Bawa Kebanggaan Flobamorata

Sebagai public figure dia tidak lepas dari hujatan.  Coba teman-teman cek komentar netizen saat Shakira Vier dan Rara Sudirman tereliminasi dari ajang Indonesia Idol sesion 13. Mereka menyalahkan Piche Kota dan berharap mestinya Piche yang harus tereliminasi saat itu.

Lantas bagaimana nasib Piche Kota selanjutnya? 

Nasib Piche harus berakhir di Top Six Indonesian Idol.  Walau begitu banyak kisahnya yang viral terkait persahabatannya dengan Vanessa Zee dan Rara Sudirman.  Dua perempuan cantik ini menjadi cerita indah selama kelas Idol. Bahkan mereka dijodoh-jodohin oleh netizen. 

Baca Juga

Piche Nyanyi Lagu Aku Cinta Padamu untuk Vanessa? Ada Doa Dukungan Orang Tua dari Atambua

Piche kota yang dulu penyanyi Cafe yang viral di Atambua kini sudah menjadi perhatian publik tanah air. Ia sudah membintangi beberapa produk selama menjadi peserta Indonesian Idol. 

Titik terang karir profesional mulai nampak. Ia mulai bersinar namun harus diingat kesuksesan itu sesuatu yang berat bukan sesuatu yang instan tentu melalui proses panjang.

Piche Kota saat menyanyi di kafe dengan bandnya Hananu Hamutuk di kota Atambua - Foto : tangkapan layar Youtube

Baca Juga

Spektakuler Show 2 Indonesian Idol XII Malam Nanti, Jangan Lewatkan dan Dukung Piche Kota

Kita berharap Piche Kota tetap menjadi pribadi yang sederhana,  sopan, dan menaruh respect kepada siapa saja. Dia juga harus mulai belajar bagaimana menjadi seorang selebriti dan standar profesional yang harus ia pegang teguh. Intinya mulai disiplin dan banyak belajar dari para senior. 

Anak muda NTT, ada yang bisa kita pelajari dari perjalanan singkat Piche Kota di Indonesian Idol antara lain bahwa karakter itu menjadi modal utama, seseorang harus bisa menjadi pembelajar yang baik. Seseorang bukan orang yang mudah tersinggung dan jujur dengan diri sendiri. 

Begitulah cerita tentang Piche Kota pemuda dari Kota Atambua yang awalnya dari penyanyi Cafe saat ini menjadi idola baru Indonesia. Jaga kepercayaan para idolamu Piche. Good luck dan Salam Damai.

Penulis : Guru di SMK Negeri 1 Pandawai, Sumba Timur, NTT

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu