Sinergi dua Polres di Sumba, Kasus Penemuan Mayat di Tanarighu Mulai Tunjukkan Titik Terang

SUMBA BARAT, iNewsSumba.id – Peristiwa penemuna mayat EY (51) di Kebun Kalembuke, Kecamatan Tanarighu, Kabupaten Sumba Barat, NTT, Jumat (24/1/2025) lalu perlahan mulai menunjukkan titik terang. Realita itu menyusul penangkapan JUA (18) di wilayah Bethel, Kelurahan Kambadjawa, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Sabtu (25/1/2025) malam lalu.

Sosok JUA diduga menjadi pelaku pembunugan EY yang mana kemudian jenazahnya dittemukan warga di Kebun Kalembuke lalu. Informasi penangkapan itu diperoleh iNews.id dari sumber-sumber terpercaya di lingkup Polres Sumba Timur.

Sumber yang sama menyebutkan, penangkapan itu melibatkan unsur Satreskrim Polres Sumba Barat yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Iptu Gede Santoso, bersama Kanit Buser Bripka Silwanus Nitbani dan unsur Reskrim Polres Sumba Timur yakni Kanit Buser Bripka Faisal Kasman dan Kanit Reskrim Polsek Lewa Aipda Juan Pablo.

JUA ditangkap tanpa perlawanan berarti dan langsung diamankan ke Mapolres Sumba Barat guna kepentingan penyidikan lebih lanjut.

Kapolres Sumba Barat AKBP Hendra Dorizen melalui Kasat Reskrim Iptu Gede Santoso ketika dikonfirmasi iNews.id, Selasa (28/1/2024) malam lalu membenarkan penangkapan itu juga proses lanjutan terkait  kasus itu.

Diberitakan sebelumnya, warga Desa Lingu Kango, Kecamatan Tanarighu, Kabupaten Sumba Barat dikejutkan penemuan jasad seorang perempuan yang kemudian diketahui berinisial EY (51) di Kebun Kalembuke. Jenazahnya ditemukan Jumat(24/1/2025) sekira pukul 06.00 WITA.

Penemuan mayat itu kemudian ditindaklanjuti dengan penerbitan Laporan Polisi dengan Nomor LP/B/3/1/2025/SPKT/POLSEK LOLI/POLRES SUMBA BARAT/POLDA NUSA TENGGARA TIMUR.

Kapolres Sumba Barat telah memerintahkan pengusutan intensif oleh Sat Reskrim dan Polsek Loli. Hasil identifikasi dan visum menunjukkan beberapa luka pada tubuh korban, yang diyakini menjadi penyebab kematian. Namun, pihak kepolisian memastikan tidak ada indikasi kekerasan seksual terhadap korban.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu