JAKARTA, iNewsSumba.id- Jagad politik tanah air terus menghangat jelang Pemilu yang dijadwalkan pada Rabu (14/2/2024) mendatang. Selain dari sepak terjang para Capres dan Cawapres, para politisi lainnya juga tak kalah menebar laku dan lantas menjadi fokus pemberitaan dan perhatian publik. Adalah Maruarat Sirat, politisi yang sebelumnya dikenal loyalis PDI-Perjuangan dan dikenal militan berjuang dalam garis partai bermascot banteng gemuk bermoncong putih membuat langkah “balik kanan” alias mengundurkan diri.
Pengunduran diri dari PDI-P itu diungkapkan langsung oleh pria yang akrab disapa Ara itu, Senin (15/1/2024) lalu. Langkahnya itu mempertegas adanya friksi antara PDI Perjuangan dengan Presiden Jokowi Widodo (Jokowi). Hal mana tersamar dari pernyataannya.
"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi," tukas Ara di depan kantor DPP PDI-P Jakarta Pusat.
Dikesempatan itu Ara juga menegaskan kinerja Presiden Jokowi mendapatkan respon positif publik yang terus mendukungnya. Selain itu, sosok mantan Walikota Solo itu juga disebut Ara telah meperjuangkan banyak hal seperti tegas menyikapi radikalisme, membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport, juga keberpihakan pada rakyat kecil serta upaya untuk memindahkan ibu kota negara guna hadirkan pemerataan.
Tidak hanya Maruarar Sirait, sang politisi yang tergolong matang yang pengunduran dirinya dari PDI perjuangan menjadi berita, tapi juga Erfin Dewi Sudanto warga Desa Bataan Kecamatan Tenggarang Bondowoso. Caleg PAN kelahiran tahun 1976 silam itu mengambil langkah drasits guna membiayai kampanyenya.
Tidak main-main, surat pernyataan ditandatangani di atas materai oleh caleg Kabupaten Bondowoso Dapil I bernomer urut 9 itu, untuk menjual salah satu ginjalnya. Penjualan itu dimaksudkan untuk biayai pemenangan dan kampanye ke masyarakat. Hal tersebut dilakukan karena dirinya tidak memiliki biaya besar untuk duduk di kursi parlemen.
Keseriusan Erfin itu kini menjadi viral, karena juga disertai dengan mempublikasikan diri dan kontaknya untuk dihubungi oleh para pihak yang berminat. Langkah itupun sietujui oleh isteri dan anak-anaknya, apalagi Erfin meyakinkan bahwa langkah penjualan ginjal itu juga bentuk dari keseriusannya untuk rela mengabdi demi masyarakat.
"Ini keinginan dan tekad bulat untuk mengabdi ke masyarakat. Ginjal pun saya jual untuk membuktikan bahwa jiwa dan raga demi masyarakat," tegas Erfin Dewi Sudanto yang sebelumnya membuat APK berupa banner dan baliho dari tabungannya yang kian menipis itu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu