get app
inews
Aa Read Next : MNC Izinkan Nobar Timnas asal Tidak Tujuan Komersil, 2 Titik di Sumba Timur bisa jadi Referensi

Preman Pensiun ini Bukan Sinetron Tapi Realita, Jerry Kini Punya 8 Cabang Bubur Ayam Beromzet Wow

Minggu, 13 November 2022 | 22:31 WIB
header img
Jerry kisah Preman Pensiun yang bukan Sinetron, kini pinya usaha bubur ayam yang berkembang jadi 8 cabang - Foto : Istimewa

JAKARTA, iNewsSumba.id - Tuhan punya banyak cara untuk mengubah jalan hidup seseorang menjadi lebih baik, asalkan punya niat dan upaya keras untuk meraih impian ataupun cita – cita. Salah satu contoh nyatanya adalah Jerry. Sebelumnya ia seorang preman namun kemudian memilih pensiun dan menjadi penjual bubur ayam. Keputusannya untuk “Hijrah” mencari rezeki yang halal berbuah manis, kini Jerry memiliki beberapa cabang usaha bubur ayam.

Pada kanal YouTube Kawan Dapur, Jerry bercerita bahwa sebelum sukses menjadi juragan bubur ayam, ia pernah menjadi preman. Ia mengatakan bahwa masa lalunya tak hanya merugikan dirinya, namun  juga keluarganya.

Untunglah Jerry mendapatkan hidayah sehingga akhirnya sadar dan berupaya memperbaiki diri demi hidupnya dan juga keluarganya. Ia ingin mendapatkan rezeki yang berkah. Sehingga ia dan keluarganya dapat hidup lebih baik.

Jerry mengakui bahwa ketika menjadi preman ia dengan mudah mendapatkan banyak uang, namun tak jelas uang itu digunakan untuk apa sehingga selalu habis.

“Dulunya saya preman. Anak nakal intinya. Hidup di terminal. Kalau orang hidup di jalanan itu uang memang banyak, tapi enggak jelas. Makanya saya harus beralih profesi. Kalau enggak, kita masih di tempat yang sangat buruk, makanya saya beralih profesi untuk berusaha dan mencari berkah,” tuturnya.

 

Diakui sosok yang pernah menjadi preman di terminal itu, masa lalunya tidak hanya merugikan dirinya tapi juga keluarganya.  Jerry mengakui meski uang selalu ada saat jadi preman, tapi tidak jelas digunakan untuk apa. Dirinya akhirnya mulai belajar membuat bubur ayam pada sang kakak setelah ia pensiun menjadi preman di tahun 2003. Ia mendapatkan pinjaman gerobak dari tetangganya di awal profesinya menjual bubur ayam.

Namun ternyata menjual bubur ayam tidak semudah seperti di sinetron Tukang Bubur Naik Haji. Di awal-awal usahanya ia sempat beberapa kali mengalami kegagalan. Namun tekadnya sudah bulat untuk terus berusaha.

Sebelum memiliki pangkalan (tempat berjualan) bubur ayam sendiri, Jerry sempat berjualan bubur keliling di bilangan Kampung Rambutan, Jakarta Timur.  Selanjutnya ia mulai mencari tempat mangkal yang lain di daerah Tebet dan Kuningan. Diapun sempat terpaksa menutup usahanya karena sewa tempat yang mahal di Kuningan. Untungnya Jerry kemudian menemukan tempat berjualan baru di bilangan pademangan, Jakarta Utara pada tahun 2012 silam.

"Di Tebet dan Kuningan enggak cocok karena kontrak mahal, lalu lari ke Pademangan, dapat tempat dan ngontrak di sana pada 2012," tukas Jerry. 

Di Pademangan, usaha bubur ayamnya yang diberi label  Bubur Ayam Special Bang Jerry Khas Pemalang itu ternyata laris manis. Dua bulan setelah Jerry berjualan di Pademangan, Jerry pun berhasil membuka cabang kedua di sana. Hingga akhir tahun lalu, Jerry berhasil membuka 8 cabang bubur ayam. Lokasi buburnya ada 4 di Pademangan, 2 di Mangga Besar, dan 2 di Cikupa Tangerang. 

Setiap harinya 9 liter beras rata-rata dihabiskan untuk diolah menjadi bubur ayam pada tiap pangkalan bubur ayam milik Jerry. Jika cabang lain hanya berjualan bubur ayam di pagi hari, namun khusus di pangkalan pusat bubur ayam Jerry di Pademangan buka pagi dan malam hari.

“Ada yang (bawa) 9 liter, ada yang 5, 6, 8 sama 7. Kalau di sini 9 liter. Kalau sore 5 liter. Rata-rata 8-9 liter. Satu porsi (bubur ayam) Rp. 10.000. Kalau hari libur, bisa bawa 20 liter,” papar Jerry.

Semua cabang bubur ayam miliknya ramai pembeli. Ia kini bahkan memiliki 17 karyawan di sejumlah cabang tersebut. Karena ramainya pembeli bubur ayam olahan Jerry ini, diperkirakan omzet Jerry bisa mencapai ratusan juta perbulan. Omzet yang tidak sedikit dan tergolong wow dimasa serba sulit seperti saat ini.  

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Kisah Preman Pensiun Jadi Tukang Bubur Ayam, dari Gerobak Pinjaman hingga Punya 8 Cabang "

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Berita iNews Sumba di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut