KUPANG, iNewsSumba.id – Jembatan Liliba di Kota Kupang, NTT selama ini menjadi salah satu titik kemacetan lalu lintas pada jam – jam tertentu. Namun situasi itu diharapkan bisa tertanggulangi jika nantinya jembatan ini miliki kembarannya.
Harapan warga dan Pemerintah Kota Kupang akan adanya jembatan kembar di Liliba ini diharapkan bisa terealisasi padfa tahun 2024. Hal itu menyusul telah dilakukannya penandatangan kontrak duplikasi Jembatan Liliba oleh PPK 1.1 Provinsi NTT dan paket pengawasan teknik duplikasi Jembatan Liliba oleh PPK Pengawasan di Aula Kantor BPJN, Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Rabu (27/9/2023).
Proses itu disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTT, Cosmas D. Lana, Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah X NTT, Agustinus Junianto.
"Doa masyarakat Kota Kupang sudah terjawab,” ungkap Penjabat Walikota Kupang Fahrensy P. Funay. Pihaknya mengakui kehadiran jembatan kembar bisa menyelesaikan persoalan yakni mengurai kemacetan yang sering terjadi pada jam tertentu di daerah Liliba. Selain itu dia memastikan Pemkot Kupang akan memberikan dukungan penuh agar proses pekerjaan bisa berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu.
Dalam kesempatan itu Fahrensy P. Funay mengatakan pihaknya membawa serta para pimpinan perangkat daerah terkait yang bisa memperlancar proses pekerjaan tersebut antara lain Dinas PUPR untuk koordinasi terkait kesiapan teknis, Dinas Perhubungan untuk mengatur rekayasa lalu lintas, serta Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengamankan lokasi serta menegakkan Perda jika masih ada upaya menghambat pekerjaan jembatan kembar Liliba.
Sekda Povinsi NTT, Cosmas D. Lana di tempat yang sama menyampaikan, pembangunan jalan jembatan pada dasarnya bertujuan untuk 2 hal, yakni aksesibilitas dan mobilitas. Dia optimis dengan pembangunan jembatan kembar Liliba ini perkembangan ekonomi, sosial dan budaya di Kota Kupang akan bertumbuh serta membawa dampak yang luar biasa. Karena itu dia berharap pekerjaan ini bisa berjalan dengan baik dan benar.
Agustinus Junianto selaku Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah X NTT mengakui pembangunan duplikat jembatan Liliba merupakan buah perjuangan panjang selama kurang lebih 12 tahun. Dikatakannya, sejak tahun 2012 lalu, berkali-kali diusulkan namun dipending, karena berbagai persoalan, seperti pembebasan lahan yang belum tuntas, keterbatasan anggaran maupun berkas administrasi yang belum lengkap dan memenuhi syarat. Namun pihaknya terus berjuang karena ini merupakan kebutuhan masyarakat NTT pada umumnya dan Kota Kupang pada khususnya, hingga pada hari ini bisa terlaksana penandatanganan kontrak.
Para pejabat terkait berpose usai penandatangan kontrak duplikasi Jembatan Liliba oleh PPK 1.1 Provinsi NTT dan paket pengawasan teknik duplikasi Jembatan Liliba oleh PPK Pengawasan - Foto : Istimewa
Adapun proyek ini sesuai kontrak kerjanya menelan anggaran senilai Rp 72.413.655.000 dan bersifat multiyears dengan masa pelaksanaan 360 hari kalender atau hingga September 2024 mendatang.
“Harapannya bisa selesai lebih awal jadi pada upacara 17 Agustus 2024 mendatang warga Kota Kupang bisa menikmati jembatan baru atau jembatan kembar Liliba ini,” tandas Agustinus sembari menekankan bahwa upaya untuk memperoleh dana untuk duplikasi jembatan Liliba itu dilakukan dengan susah payah karena itu dirinya berharap penyedia jasa untuk bekerja dengan baik agar menghasilkan yang terbaik bagi masyarakat, juga didukung Pemkot Kupang dan para pihak terkait lainnya seperti PLN, Telkom dan PDAM dan masyarakat sekitar yang memiliki lahan.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait